Pada saat musim hujan, tentunya keadaan ini membuat kita harus lebih waspada terhadap kesehatan. Cara yang perlu dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, karena ada beberapa penyakit yang kerap muncul saat musim hujan, termasuk demam berdarah. Salah satu caranya adalah dengan melakukan langkah 3M+.
Berdasarkan sejarah, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1968 dengan angka kematian tertinggi terjadi di Jakarta dan Surabaya. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD di Indonesia hingga bulan Juli mencapai 71.633 kasus. Penyakit ini terjadi karena perilaku hidup manusia atau masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue (DNG) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes spp. Nyamuk ini memerlukan waktu sekitar 10-14 hari untuk berkembang dari telur menjadi larva, pupa, dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa.
Gejala DBD biasanya ditandai dengan demam tinggi mendadak, sakit kepala, mimisan, sakit di sekujur tubuh, mual, dan adanya bintik kemerahan pada permukaan tubuh. Penderita DBD akan mengalami tiga fase demam selama 2 sampai 7 hari.
Untuk mencegah penularan DBD, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, dan menggunakan obat anti-nyamuk. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam pencegahan DBD, termasuk menjadi jumantik atau juru pemantau jentik di rumah masing-masing dan memastikan tidak ada sarang nyamuk di sekitar rumah.